Pada
dasarnya sekolah memiliki pengaruh besar bagi kehidupan setiap pelajar.Sekolah
telah menjadi kebutuhan dasar, terutama
pada zaman yang kini selalu mengedepankan pendidikan sebagai tolok ukur dan
penilaian latar belakang. Pada umumnya, sekolah merupakan sebuah lembaga tempat
belajar dan mengajar, serta tempat menerima dan memberi pelajaran.
Sekolah berfungsi sebagai media
pembentukan moral dan kepribadian bagi para pelajar. Bahkan banyak orang yakin bahwa mengenyam pendidikan di sekolah sudah pasti kehidupan masa
depannya akan terjamin. Pejabat, rektor, petinggi negara, dan beberapa
jajarannya, bagi mereka mengenyam pendidikan tinggi adalah sebuah hal yang
wajib dilakukan. Berbeda dengan pedagang kaki lima, pengemis, dan pengamen,
bagi mereka sekolah adalah sebuah hal yang tidak terlalu berpengaruh. Begitulah
fungsi sekolah, dapat dikatakan sebagai penentu kehidupan di masa yang akan
datang.
Namun fungsi tersebut tidak
sepenuhnya dapat terwujud. Pada masa kini, orang yang mengenyam pendidikan
tinggi, bahkan memiliki gelar sarjana pun dapat pula menjadi seorang pedagang
kaki lima, pengangguran, atau bahkan pelaku tindak kriminalitas.
Dalam setahun terakhir, Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa
Barat mencatat angka pengangguran terbuka lulusan perguruan tinggi meningkat
signifikan. Tercatat pada Februari 2016 jumlah sarjana baru lulus dari
kampusnya dan berstatus sebagai pengangguran mencapai angka 8,39 persen atau
setara dengan 144.500 orang, berbeda dengan angka sebelumnya 80.416 orang (4,71
persen), dan ironinya setiap tahun angka
tersebut terus meningkat. Berbanding
dengan angka pengangguran yang tinggi, angka pengusaha di Indonesia justru
hanya sekitar 1,8 persen. Padahal minimal
jumlah pengusaha di suatu negara adalah 4 persen dari jumlah penduduk. Indonesia masih sangat jauh untuk mencapai
angka minimal tersebut.
Selain itu, kasus tindak kriminalitas
di Indonesia banyak terjadi, dan notabene dilakukan oleh orang berpendidikan
tinggi. Hal tersebut kini telah merusak citra pendidikan di Indonesia. ”Banyak
orang berpendidikan seperti oknum MK,
jaksa, polisi, orang kaya,advokat melakukan kriminalitas,” Kata Direktur
Pusat Studi Hukum dan Pembaharuan (PUSPHA) Sumut. (sumber:
http://waspada.co.id/medan/pelaku-kriminalitas-terjadi-pada-orang-berpendidikan/)
Namun, tidak sepenuhnya fungsi
sekolah tidak dapat berjalan dengan baik. Banyak pula petinggi negara yang
menerapkan fungsi sekolah dengan seharusnya.
Dapat
kita lihat, fungsi sekolah akan berjalan dengan baik tergantung pada setiap
individu tersebut, dapat menerapkan pada kehidupannya atau justru malah terlena
dengan kenikmatan duniawi yang merupakan sebuah ilusi semata dan berakhir pada
masa depan yang gagal. Sepenuhnya tergantung pada kita, akankah kita terapkan
fungsi tersebut dengan baik?