Jumat, 28 Oktober 2016

Sekolah, Menjadi Penentu Masa Depan?

            Pada dasarnya sekolah memiliki pengaruh besar bagi kehidupan setiap pelajar.Sekolah telah  menjadi kebutuhan dasar, terutama pada zaman yang kini selalu mengedepankan pendidikan sebagai tolok ukur dan penilaian latar belakang. Pada umumnya, sekolah merupakan sebuah lembaga tempat belajar dan mengajar, serta tempat menerima dan memberi pelajaran.

            Sekolah berfungsi sebagai media pembentukan moral dan kepribadian bagi para pelajar. Bahkan banyak orang  yakin bahwa mengenyam pendidikan  di sekolah sudah pasti kehidupan masa depannya akan terjamin. Pejabat, rektor, petinggi negara, dan beberapa jajarannya, bagi mereka mengenyam pendidikan tinggi adalah sebuah hal yang wajib dilakukan. Berbeda dengan pedagang kaki lima, pengemis, dan pengamen, bagi mereka sekolah adalah sebuah hal yang tidak terlalu berpengaruh. Begitulah fungsi sekolah, dapat dikatakan sebagai penentu kehidupan di masa yang akan datang.

            Namun fungsi tersebut tidak sepenuhnya dapat terwujud. Pada masa kini, orang yang mengenyam pendidikan tinggi, bahkan memiliki gelar sarjana pun dapat pula menjadi seorang pedagang kaki lima, pengangguran, atau bahkan pelaku tindak kriminalitas.

Dalam setahun terakhir, Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat mencatat angka pengangguran terbuka lulusan perguruan tinggi meningkat signifikan. Tercatat pada Februari 2016 jumlah sarjana baru lulus dari kampusnya dan berstatus sebagai pengangguran mencapai angka 8,39 persen atau setara dengan 144.500 orang, berbeda dengan angka sebelumnya 80.416 orang (4,71 persen),  dan ironinya setiap tahun angka tersebut terus meningkat.  Berbanding dengan angka pengangguran yang tinggi, angka pengusaha di Indonesia justru hanya sekitar 1,8 persen.  Padahal minimal jumlah pengusaha di suatu negara adalah 4 persen dari jumlah penduduk.  Indonesia masih sangat jauh untuk mencapai angka minimal tersebut.

            Selain itu, kasus tindak kriminalitas di Indonesia banyak terjadi, dan notabene dilakukan oleh orang berpendidikan tinggi. Hal tersebut kini telah merusak citra pendidikan di Indonesia. ”Banyak orang berpendidikan seperti oknum MK,  jaksa, polisi, orang kaya,advokat melakukan kriminalitas,” Kata Direktur Pusat Studi Hukum dan Pembaharuan (PUSPHA) Sumut.  (sumber:  http://waspada.co.id/medan/pelaku-kriminalitas-terjadi-pada-orang-berpendidikan/)
           
           Namun, tidak sepenuhnya fungsi sekolah tidak dapat berjalan dengan baik. Banyak pula petinggi negara yang menerapkan fungsi sekolah dengan seharusnya.

            Dapat kita lihat, fungsi sekolah akan berjalan dengan baik tergantung pada setiap individu tersebut, dapat menerapkan pada kehidupannya atau justru malah terlena dengan kenikmatan duniawi yang merupakan sebuah ilusi semata dan berakhir pada masa depan yang gagal. Sepenuhnya tergantung pada kita, akankah kita terapkan fungsi tersebut dengan baik? 

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html